Okey hai, gimana kabar kalian? Ini pertama kalinya gue mulai berbagi cerita di blog. Jujur gue sedikit gugup mengetik ini sekarang wkwkw. Ini emang bakalan lebay banget pas kalian baca, karena gue sendiri merasa seperti itu. Tapi ya udah lah yee, setiap manusia pasti pernah mengalami fase-fase alaynya sendiri, apalagi saat dia jatuh cinta.
Gue bakalan mulai cerita gimana dulu gue bertemu dengan dia, tapi sebelum nih cerita makin panjang kita sepakat aja yee buat sebut dia dengan nama "manusia bumi" di sepanjang cerita. Jadi gini, kita balik ke tahun 2013 di mana gue baru aja menjadi siswi di salah satu sekolah kejuruan yang ada di kota gue. Nah di sekolah inilah pertama kali gue ketemu manusia bumi, seperti biasanya kalo kita baru resmi sebagai murid baru di sekolah pasti bakalan ada yang namanya MOS atau apalah yang intinya kegiatannya itu memberi wawasan kalo senior selalu benar. Prettt.
Seperti rencana Tuhan, gue dan manusia bumi di tempatkan dalam kelas yang sama, dulu saat MOS setiap kelas di sebut sebagai 'gugus' dan kami berada di salah satu gugus yang tidak bisa gue sebutkan. Kenapa? Alasannya sederhana, gue takut seumpama nih blog gue secara tidak sengaja dibaca manusia bumi setidaknya manusia bumi tidak sadar jika dirinya yang sedang kita bahas. Muhehe. Walaupun gue cukup sadar diri, jika kemungkinan tersebut sangat kecil.
Singkat cerita gue dan murid-murid lain menjalani serangkaian kegiatan yang udah disusun sama pihak OSIS. Mulai dari menulis berbagai lagu yang udah di modif dan menghapalkannya, membuat atribut aneh yang kemudian di pakai di hari selanjutnya dan lainnya. Jujur saat kegiatan itu, gue sangat menikmatinya karena seru aja gitu meski kadang sebel juga sama beberapa senior yang berwajah songong. Sampai kemudian, ada salah satu senior dari gugus lain datang dan menanyakan apa anggota gugus kami sudah saling mengenal satu sama lain. Yang gue sangat yakini, diantara kalian pasti tahu jawaban kami yaitu tentu saja tidak saling mengenal. Ya iyalah kami pastinya belum saling kenal secara murid baru, kecuali diantara kami ada yang dulunya berada di satu sekolah menengah pertama yang sama. Alhasil, kami semua langsung di suruh untuk saling berkenalan dengan teman terdekat, seperti teman yang berada di bangku belakang dan depan kami.
Lagi-lagi rencana Tuhan (gue gak mengenal yang namanya kebetulan karena gue yakin segala sesuatu sudah di rencanakan Tuhan) membuat gue berada di tahap yang tidak terduga, di mana manusia bumi berada di bangku depan gue. Saat itu, kami tidak saling mengenal dan gue belum ada perasaan apapun terhadapnya. Seperti kebanyakan orang normal lainnya berkenalan, gue hanya menanyakan nama dan beberapa info tambahan tentang dirinya yang gue catat di buku walau sebenarnya gue punya pertanyaan lainnya mengenai kenapa awan di langit dan alasan ikan bernafas di air yang kemudian gue urungkan mengingat tak ingin pikiran abnormal ini diketahui secepat itu oleh orang baru. Fyi, buku itu sangat bersejarah bagi gue sebenarnya, tapi sungguh di sayangkan bukunya udah ngilang entah kemana, dan gue amat sangat menyesalinya sekarang.
Kesan pertama yang gak pernah gue lupain ketika kenal dengan manusia bumi tentunya, dia orang yang songong pake BANGET, sengaja capslok biar kalian paham gimana gregetnya gue pada saat itu. Mau nanya nama aja, manusia bumi cuma jawab; lo liat aja di name tag.
PARAH BANGET!! Gue dengan kecantikan paripurna ini tentu saja di buat melongo dan tak berdaya saat manusia bumi mengeluarkan kalimat yang sumpah demi uang-uangnya tuan krab, gue benci PARAH. Mulutnya susah banget buat sebut namanya sendiri, gimana mau sebut nama gue pas akad ntar wkwkw 😆. Dan satu lagi sangking keselnya, gue nulis nama dia sampe salah-salah cuma bener bagian belakangnya aja 😂😂
Setelah kami saling berkenalan, kalo kalian berpikir kami jadi akrab seperti spongebob dan patrick atau selayaknya hubungan amplop dan perangko yang tidak bisa dipisahkan berarti selamat, kalian salah besar. Kami bahkan tidak terlihat sering ngobrol bersama, justru kami jadi orang yang gak saling kenal terlebih kalo inget kesan pertama kenalan dengannya, duh gue ogah banget mau ngobrol-ngobrol. Apalagi gue lebih asik bergerombol sama rombongan cewek, otomatis gue benar-benar gak bersinggungan sama sekali dengan manusia bumi bahkan sampai kegiatan MOS selesai. Walaupun setelah gue pikirkan sekarang, kenapa gue bisa ogah banget bersinggungan sama dia selain karena sikap ngeselinnya, songongnya, sok taunya, tukang ngaturnya dan kenapa juga gue jadi bahas beginian wkwk..intinya mungkin karena gue dulu belum mengenal bagaimana menyenangkannya bumi saat bersama dengan dia #asekk.
Sooo, begitulah perkenalan pertama gue dengan manusia bumi. Perkenalan yang sangat jauh dari kata romantis tapi justru sangat berkesan dan gak akan bisa gue lupain sepanjang masih hidup di bumi. Cukup sampe di sini dulu aja deh, ntar gue lanjutin lagi. Takut kepanjangan dan buat kalian yang baca jadi bosen.
Akhir kata dari gue, jangan lupa makan bakso sama es doger biar bahagiaaaa..bubayyy *lambaitangankayakmissindonesia*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo kita diskusi ^_^