Holla..apa kabar? Entah kenapa, gue sangat resah ketika selesai membuka app instagram. Keresahan ini sangat berdasar, karena banyak sekali orang yang gue temukan telihat kesepian, putus asa dan seperti hanya diam menunggu kematiannya saja.
Jujur, gue sedih melihat ini. Di luar apa semua yang mereka tulis di sana adalah kebenaran ataupun kebohongan. Rasanya gue ingin bisa memeluk mereka sambil bilang; Lo hebat, terimakasih sudah bertahan 💜
Tapi, gue tidak mungkin bisa memeluk dan berada di sana secara langsung. Jadi, yang mampu gue lakukan hanya menuliskan pesan singkat untuk mereka dengan harapan keadaan bisa jadi lebih baik.
Kalo kalian masih inget dengan tulisan di blog sebelumnya, gue pernah mengatakan jika pertanyaan: bagaimana hari lo berjalan? Adalah pertanyaan remeh dan super basi, tapi, punya banyak hal baik di dalamnya.
Seseorang jadi lebih leluasa buat cerita tentang apapun yang sudah dilalui, sehingga beberapa beban berat itu sedikit demi sedikit bisa menjadi ringan.
Gue sangat sadar, dunia tidak seramah itu baut beberapa orang yang tidak diberi semesta kejayaan, cinta kasih yang cukup, dst. Banyak orang yang akhirnya menggunakan topeng masing-masing agar bisa bertahan, tidak terkecuali gue.
Kita sama-sama butuh seseorang untuk diajak cerita dengan jujur akan dunia yang memuakan tanpa takut 'ditelanjangi'. Kita butuh tempat untuk menjadi diri sendiri, supaya gak lupa sama diri kita yang asli. Dan menemukan kedua hal itu, memebutuhkan banyak proses panjang yang membuang waktu.
Beberapa diantara kita tidak bisa bertahan menunggu, hingga akhirnya memilih mengakhiri hidupnya. Untuk sementara, gue mohon kita lupakan sejenak tentang keyakinan yang kita miliki. Semua orang beriman, termasuk mereka yang memilih mengakhiri hidupnya dengan melawan takdir.
Teman-teman kita itu, hanya sedang bingung. Mereka menutup mata dan telinga, mereka sendirian dan putus asa, mereka butuh pelukan dan ucapan positif dari kita, bukan justru ceramah akan kedekatan mereka pada Tuhan.
50% gue setuju dengan anggapan untuk lebih meningkatkan diri dengan Tuhan melalui ibadah, supaya bisa selalu berpikir jernih dan merasa tenang. Sementara sisanya, gue tidak setuju dengan anggapan jika mereka yang milih 'mati' ini kurang beriman.
Apa yang ada di benak kalian saat mengatakan itu? Apa kalian sadar, jika perkataan kalian sudah merusak hidup seseorang dengan menjadikan mereka lebih berputus asa. Jika lo gak tahu harus bicara apa, lebih baik diam atau peluklah mereka agar rasa sepi itu jadi lebih tersamar dan kemudian menghilang.
Mengerti pola pikir orang lain memang susah buat dilakukan, tapi, bukan berarti gak mampu juga. Seperti bayi yang baru lahir, kita hanya perlu belajar sedikit demi sedikit. Gue bukan orang yang dengan rasa simpati tinggi, bukan orang yang selalu mau mengalah, gue suka memberontak dan kebebasan.
Karena itu, gue menulis ini. Gue ingin kita bisa sama-sama belajar dan saling mengingatkan. Sorry..kalo tulisan ini terkesan menggurui atau sok-sokan khotabah ala-ala. Maklum, gue manusia biasa sama kayak kalian. Banyak hal kampret yang pernah juga gue lakukan.
Tapi, gue benar-benar berharap kalian bisa jauh lebih bijak lagi buat berkomentar. Bahkan kalo bisa, kalian ada waktu senggang lebih baik kalian gunain medsos buat hal baik, misal dengan membalas satu-satu komentar orang yang terlihat putus asa dan sedih di beberapa postingan yang muncul di TL atau lainnya. Jadikan jari lo sebagai penguat buat beberapa orang di luar sana.
Terakhir, pesan dari gue buat teman-teman yang sedang dalam fase sedih,putus asa, dan merasa tidak berharga, please, love yourself, lo berharga, lo hebat, lo sudah melakukan yang terbaik, gue bangga dengan apa yang ada di dalam diri lo, percaya deh, ada orang yang diam-diam peduli sama lo, ada orang yang sedang menunggu lo di depan sana, dunia belum berakhir, masih ada hari esok, gue sayang lo, Tuhan benar-benar sayang lo 💜
Akhir kata, ayo kita minum air putih biar pencernaaan jadi lancar...*bubayyy*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo kita diskusi ^_^